Biasakan tabayyun
Seringkali kita menerima informasi (biasanya berupa broadcast message) tanpa mengecek kebenarannya, kemudian tanpa dosa kita menyebarkan lagi informasi itu kepada orang lain, puluhan, bahkan ratusan orang.
Jika informasi itu benar, selamatlah kita. Namun jika informasi itu salah? Celakalah kita karena menyebarkan dusta.
Informasi tsb terkadang berkaitan dengan ibadah, yang menyebutkan sebuah hadits tertentu. Kita inginnya sih dapat pahala karena menyebarkan kebaikan. Namun, karena kebodohan kita yg tak mau cari tahu terlebih dahulu, ternyata kita telah menyebarkan hadits dhaif.
Kalau sudah begitu maka itu sama saja kita telah berdusta atas nama Rasulullah SAW, dan tempatnya pendusta atas nama beliau adalah neraka. (HR Bukhori No.1291). Na'udzubillah.
Ada juga yg berkenaan dengan berita tentang seseorang. Jika berita itu benar, maka itu ghibah, jika itu salah, maka sudah pasti fitnah. Astaghfirullah.
Itulah kebiasaan kita. Menerima sesuatu tanpa mengecek terlebih dulu.
Padahal Allah telah mengingatkan kita dalam surat Al Hujurat ayat 6, yaitu tabayyun.
Kita diperintahkan untuk cek & ricek terlebih dahulu akan kebenaran suatu informasi. Agar jangan sampai informasi yg kita sebarkan malah berakibat musibah bagi orang lain.
Mari sahabat, mulai sekarang jangan mudah percaya pada informasi. Biasakan tabayyun akan informasi. Cari tahu akan kebenarannya, jangan sampai kita berdosa hanya karena malas tabayyun.