Bagaikan Lebah
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu,
dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan. (QS. An-Nahl [16]: 68-69)
Lebah mematuhi perintah yang Allah arahkan kepadanya, menempuh jalan yang telah Allah Swt. mudahkan
baginya. Lebah bekerja sesuai amanah yang diembankan kepadanya. Lebah juga hidup secara
berjama’ah/berkelompok sehingga menjadikannya kuat dan tidak mengganggu selagi ia tidak diganggu.
Begitu pula seharusnya kehidupan mukmin, yang menjadikannya kuat apabila berjama’ah dan merasakan
sakitnya penderitaan sesama muslim. Perumpamaan umat Islam sebagaimana digambarkan Rasulullah Saw.
bagaikan satu tubuh. Hadits Rasul Saw. yang diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir ra. berbunyi:
.
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayangi dan saling cinta adalah
seperti satu tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakan sulit
tidur dan demam.
(HR. Muslim No.4685)
.
Seperti lebah yang taat akan perintah dan ketetapan Allah Swt. maka kepatuhannya menghasilkan madu
yang manis, berkualitas dan bermanfaat. Begitu pulalah manusia. Apabila manusia menaati Allah Swt.
maka manusia akan menghasilkan buah karya yang luar biasa, menjadi seseorang yang memberi manfaat
kepada orang lain dan meraih ridho Allah Swt. Wallaahu a’lam bish-shawaab