Jodoh? Akhlaknya Diprioritaskan daripada Ilmu Agamanya?


Ingat! “ilmu agamanya” lho, bukan “Agamanya”.

Karena agama seseorang itu mencakup ilmu,akhlak
dan amalnya.

Kenapa sih? Bukannya ilmu agama, kan mantap tuh,
apalagi ustadz dan orang yang punya ilmu agama
Memang patokan utama memilih dan tidak ada
tawar-menawar lagi adalah:
AGAMA dan AKHLAK

Tetapi kalau bicara memilih jodoh, cenderung dan
prioritas melihat bagaimana akhlaknya sesama
manusia dan makhluk lainnya, akhlak nan mulia,
memudahkan orang lain, menjadi teman disaat
susah, banyak orang yang senang dengan mulianya
akhlaknya
Kenapa?

1. Karena akhlak adalah cerminan.keimanan
seseorang. Jika akhlaknya baik itulah cerminan
imannya dan keikhlasannya, insyaAllah baik.
Walaupun mungkin ilmu agamanya tidak banyak
sekali
Sebagaimana hadits:

ﺃﻛﻤﻞ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺇﻳﻤﺎﻧﺎ ﺃﺣﺴﻨﻬﻢ ﺧﻠﻘﺎ
“Mukmin yang paling sempurna Imannya adalah
yang paling baik akhlaknya”
(HR At-Thirmidzi no 1162, As-Shahihah no 284).

2. Ilmu agama tinggi belum tentu imannya bagus.
(Tetapi harus husnudzan bahwa ilmu agama dengan
niat yang ikhlas akan membawa kepada akhlak yang baik)

Misalnya ada ustadz, tapi akhlaknya kurang baik.
Senior dalam ilmu agama tetapi sombong dan
merasa tinggi (ingat, ini sangat sedikit).

3. Di zaman sekarang ini, ilmu sangat mudah
didapat. Atau “terlihat/terkesan” berilmu cukup
mudah (apalagi di medsos)
ada google, modal copas, telpon minta fatwa dengan cepat.
Sehingga sekedar testimoni tentang “ilmu agamanya” saja kurang cukup.

Maksudnya jangan terbuai dan terlena dahulu dengan testimoni ilmu agamanya “Ustadz”, “lulusan universitas Islam ternama”, “bahasa arab dan hapalan bagus”, “Ustadz dunia maya”

Tetapi carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang akhlaknya dan muamalah dengan sesama makhluk.

Ingat! dalam kehidupan rumah tangga nanti,
kemuliaan akhlak sangat penting (silahkan tanya deh ke mereka yang sudah berumah tangga). Rumah tangga itu susah dan senang. Saat-saat senang dan aman, semua bisa jadi teman yang baik, tetapi belum tentu di saat susah.

Bagaimama mencari info tentang akhlaknya?

1. Tanya kepada keluarga dan teman dekatnya yang
sudah lama bergaul. Bukan dengan pacaran/ujicoba. Mohon maaf karena pacaran itu yang ditampilkan baik-baiknya aja, Setia dan romantis padahal ada maunua, ketemunya pas
cantik dan gantengnya. Padahal…

2.Tanyakan kepada teman-teman di daerah asalnya.
Karena seseorang itu bisa jadi berubah sikapnya di
lingkungan baru/perantauan. Di daerah orang gak
berani macam-macam dan neko-neko. Tetapi di
daerah (kekuasaan) sendiri bisa jadi.. (ini hati-hati
dan cek-ricek, bukan su’udzan)

3.Tanyakan kepada teman yang mungkin satu
rumah/kontrakan/kos dengannya.
Karena “rumah adalah aurat” disitu kelemahan dan
kekurangan terlihat.

Sedangkan dalam urusan jodoh. Nabi shallallaahu
alaihi wa sallam memerintahkan harus memberikan
informasi yang seimbang dan terbuka kelebihan dan kekurangannya.

4. Jika dia seorang aktifis atau ikut di organisasi
tertentu (termasuk.kantor tempat bekerja), anda
bisa.tanyakan beberapa teman kantor dan bosnya.
Karena organisasi terkadang komplek, rumit dan butuh “otak yang dingin” menyelesaikan dan
menghadapi masalah. Itu bisa menjadi cerminan
awal mengarungi bahtera rumah tangga.

Sebaiknya jangan juga terpaku kaku dengan
testimoni ustadz -gurunya- tentang ilmu agamanya.
apalagi ustadz tersebut jarang bergaul dan hanya
ketemu di majelis ilmu. Di majelis ilmu insyaAllah
akhlaknya terlihat baik semua. Kami yakin, anda lebih tahu bagaimana cara mencari informasi yang tepat dan akurat tentang akhlaknya.

Tetapi ingat, jangan sampai kita su’udzan dengan
mereka yang berilmu agama. Dalam masalah jodoh (apalagi bagi wanita) perlu cek dan ricek.

Kami menulis hal ini karena memang ada
kejadiannya (ingat, sedikit). Ternyata ilmu agama
tidak sesuai dengan amalnya, akhlaknya tidak
“segarang” dan “setenar” di medsos.

Bagi comblang (pahala mencomblang yang sesuai
syariat besar lho) yang memperantarai, sebaiknya
jangan menjadi comblang atau merekomendasikan/
menawarkan hanya karena tahu ilmu agamanya saja.

misalnya ustadz lulusan universitas ternama,
langsung ditawarkan.ke sana ke sini, padahal dia
kurang tahu tentang akhlaknya atau bahkan tidak kenal.

jika iya ingin menawarkan, maka bantulah dengan
mencarikan info tentang akhlak dan agamanya
Prinsip comblang: sebaiknya jangan jika tidak kenal (anjuran lho).

Mohon maaf, kami share ini berdasarkan beberapa
pengalaman (bukan pengalaman pribadi hehe)
semoga bisa menjadi informasi bagi kita semua.
Semoga Allah membaguskan akhlak kita dan kaum muslimin.

Semoga Allah memudahkan jodoh bagi
mereka yang tengah harap-menanti

@Pesawat Sriwijaya Air Jogja-Makassar

Penyusun: Raehanul Bahraen
(KABID Kemuslimahan Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari -YPIA- Yogyakarta)

Popular posts from this blog

Astaghfirullah hal 'adzim al ladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih

1.5 Jam Hidup didunia ini

Wahai laki-laki