Masjid hanya ramai di awal Ramadan

Masjid hanya ramai di awal Ramadan, sisanya pindah ke mal
Bulan suci Ramadan selalu disambut oleh antusiasme masyarakat Indonesia. Sebab di bulan ini, sekecil apapun amalan yang dilakukan akan mendapat pahala yang berlipat ganda.
Salah satu amalan yang hanya bisa dilakukan saat bulan puasa adalah salat Tarawih. Hanya dengan salat sebanyak 11 rakaat atau lebih, seseorang bisa mendapat pahala yang berlipat ganda.
Setiap awal bulan Ramadan, usai waktu Isya, masjid maupun musala selalu penuh dengan orang-orang yang melaksanakan salat sunah Tarawih.
"Salat Tarawih kan memang adanya di bulan puasa, jadi kalau hari pertama engga salat tuh rasanya engga enak saja. Kan kita menyambut bulan Ramadan," kata Runi, warga Bekasi saat berbincang di Masjid Al Ma'mur, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (9/7).
Meski begitu, Runi tidak menampik jika masjid atau musala memang selalu tampak ramai saat awal Ramadan, dan sepi saat menjelang Idul Fitri. Menurutnya, hal itu bisa saja karena masyarakatnya yang memilih salat Tarawih di rumah atau justru tidak sempat sama sekali.
"Salat Tarawih kan sunah ya, jadi kadang-kadang bisa di masjid, atau di rumah. Bahkan kalau enggak dijalankan juga enggak berdosa kan," imbuh Runi.
Pengurangan ini juga dirasakan oleh Soleh, tukang parkir di Masjid Al Ma'mur. Dia mengatakan jamaah pengunjung masjid memang masih ramai, namun tentunya ada pengurangan.
"Pengunjung masih banyak yang datang buat salat lima waktu atau salat Tarawih. Tapi kalau ditanya berkurang atau tidak, ya pasti berkurang," kata Soleh ketika di wawancara terpisah.
Dari pantauan merdeka.com, suasana salat Ashar di masjid ini memang terlihat sepi, bahkan jamaah hanya sampai tiga saf. Tentunya kondisi ini sangat bertolak belakang dengan suasana di Pasar Tanah Abang yang selalu penuh pengunjung.
Sumber : Merdeka

Popular posts from this blog

Astaghfirullah hal 'adzim al ladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih

1.5 Jam Hidup didunia ini

Wahai laki-laki